Siap Bertarung di Pilkada Sumbawa, Andy Tirta Giat Silaturahim

 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendorong salah satu kader terbaiknya, Dr. Andy Tirta M.Sc untuk mencalonkan diri sebagai Bupati atau Wakil Bupati Sumbawa pada Pilkada 2020 mendatang. Munculnya nama Rektor Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) ini cukup mengejutkan dan diyakini bakal menjadi saingan terberat calon lainnya. Apalagi saat ini Doktor Andy Tirta intensif melakukan silaturrahim mulai dari pejabat, mantan pejabat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh wanita, pemuda, hingga akar rumput baik di kota maupun pelosok desa. Respon publik terhadap figur muda yang dikenal cerdas ini pun sangat positif. Terlebih lagi jargon yang diusung adalah “Kabupaten Sejahtera, Masyarakat Bahagia” dinilai menjadi harapan semua orang. Karena ketika sejahtera sudah pasti bahagia.

Ditemui khusus SAMAWAREA belum lama ini, Doktor Andy, mengaku maju pada Pilkada karena perintah partai (PKS). Sebagai kader, tentu siap melaksanakan perintah tersebut. Memang diakuinya, selama ini orang mengenalnya sebagai Rektor UTS, namun tidak banyak yang mengetahui dirinya akan maju pada Pilkada mendatang. Karena itu sejak sebulan lalu pasca dikeluarkannya perintah Partai, Ia intensif melakukan sosialisasi. Doktor Andy menggunakan momentum tersebut untuk bertemu banyak orang. “Kalah dan menang itu soal nanti, saya nyantai, ngalir dan happy-happy aja. Yang penting momen ini saya manfaatkn untuk terus bersilaturrahim,” kata Bang Boy—panggilan populer di kalangan milenial.

Silaturahim ini membuatnya terharu, karena penerimaan masyarakat yang luar biasa. Dari 100 lebih form yang disebar ternyata semua terisi. Banyak juga komentar bernada positif dan motivasi yang memberikan dukungan kepadanya.

Ditanya restu Gubernur NTB yang nota bene seniornya di PKS, suami dari Nadi Yama—seorang hafidzoh penghafal Al-Qur’an 30 Juz ini, mengaku sudah tercetus setahun lalu. Namun hal itu tidak membuatnya Ge-er. Ia hanya focus bersilaturahim, mengenalkan diri ke banyak orang. Dipilih atau tidak oleh PKS, dan didukung atau tidak oleh Gubernur, itu urusan nanti karena bukan menjadi fokusnya. “Jika saya focus dan jadikan patokan Bang Zul dukung saya atau tidak, baru saya jalan, sepertinya gag asyik. Saya maju karena diminta jamaah dan Partai. Urusan Bang Zul dukung, itu nanti. Tapi mengharapkan untuk maju karena alasan Bang Zul semata, kayaknya akan mengurangi semangat perjuangan ini,” ujar jebolan Yeungnam University, Korea ini.

Demikian posisinya nanti apakah EA 1 atau EA 2, bukan menjadi persoalan. Bahkan tidak dicalonkan pun, diterimanya dengan senang hati. Dia hanya merasa bersyukur mendapatkan momen tersebut sebagai sarana menjalin persaudaraan, persahabatan dan menemukan teman-teman baru. Pasalnya selama ini dia agak membatasi diri karena konsen di kampus tanpa direcoki dengan urusan politik.

Disinggung soal cost politik terbilang besar yang menuntut calon harus banyak uang, mantan Ketua BEM di Universitas Indonesia ini menegaskan tidak akan maju dengan cara-cara mengorbankan hal-hal yang berlebihan sehingga membuatnya berhutang. Yang pasti, dia tidak memiliki uang sebanyak yang lain. Namun dia memiliki teman, sahabat, keluarga dan relawan, yang siap membantunya. Dia juga memiliki ide yang bisa dijual. “Kalau memang ide saya membuatnya menarik, saya langsung bilang tolong bantu saya,” kata pria kelahiran Jakarta, 12 April 1985 ini.

Bang Boy juga saat ini tengah menyiap lembaga funding yang diberi nama “Sumbawa Maras Sejahtera”. Melalui lembaga ini Ia menghubungi para sahabatnya di Jakarta, temannya di Korea, dan kenalannya yang bergerak di berbagai bidang. “Saya akan ngomong ke mereka bahwa saya akan maju sebagai Calon Bupati Sumbawa. Kalau teman-teman tahu saya orang baik, dan punya integritas, please support me,” pungkasnya. (JEN/SR)