Mengenal lebih dekat Dr Andy Tirta
Dr. Andy Tirta, M.Sc., atau yang biasa disapa: ‘Boy’, sebelum menjadi Rektor di Universitas Teknologi Sumbawa aktif di beragam organisasi sosial kemasyarakatan. Ia pencentus program Scholarship Camp di Ikatan Alumni Teknik Universitas Indonesia (ILUNI FTUI) yang mempersiapkan para alumni FTUI untuk berkuliah ke-LN dengan skema beasiswa. Ketika di Korea Selatan, ia mendapatkan Penghargaan Tertinggi (Excellence Award) dari KBRI di Seoul Korea, atas kontribusinya dalam mendukung misi KBRI melalui beragam aktivitas sosial kemasyarakatan di antaranya yaitu: Aktif dalam pembinaan dan pengembangan para Pekerja Migran Indonesia di Korea dalam beragam organisasi (sebagai Direktur Union Migrant – UNIMIG Korea; Dewan Syuro Mesjid Al-Amin di Daegu; Penasihat dan Tutor di Universitas Terbuka Indonesia di Korea). Pada tahun 2011-2012, Dr Andy diamanahi memimpin lebih dari 700 mahasiswa Indonesia se-Korea dengan menjadi Presiden Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (PERPIKA) dan menginisiasi kegiatan One Indonesia Day, yang berhasil mengumpulkan ribuan WNI di Korea dari beragam background: pelajar, pekerja, professional dan birokrat. Karenanya pula, Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Bpk Nicholas T. Damien, memberikan kesempatan kepadanya untuk mewakili WNI di Korea dalam ajang Diaspora I di Los Angeles, Amerika.
Dr. Andy juga memiliki kesempatan berjejaring secara global, yaitu saat dirinya menjadi Penyiar dan dipilih sebagai Direktur Radio PPI Dunia. Melalui kesempatan tersebut, Dr Andy memimpin 51 orang para penyiar dan staf Radio yang berasal lebih dari 20 negara di 5 benua, sehingga memiliki jejaring kepada para mahasiswa Indonesia di seluruh dunia. Aktif berbisnis selama di Korea, yaitu dengan memproduksi baju, souvenir, sweater, baseball jacket dlsb. Keahliannya berdagang sempat diasahnya kembali sebagai seorang professional yaitu sebagai Business Development Manager dan Material Expert di PT Vanadia Utama, Jakarta.
Saat menjadi Mahasiswa, Dr Andy aktif di beragam kegiatan kemahasiswaan. Ia terpilih menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (BEM FTUI) di mana ia berkesempatan memimpin lebih dari 3,000 mahasiswa Teknik UI lintas angkatan, jurusan dan back ground kultural. Setahun sebelumnya, Dr Andy juga terpilih menjadi Ketua Ikatan Mahasiswa Metalurgi dan Material FTUI, di mana pada saat memimpin, ia berhasil mewujudkan janji kampanye ya yaitu menyatukan Mahasiswa Metalurgi dan Material se-Indonesia dengan menginisiasi Perhimpunan Mahasiswa Metalurgi dan Material se-Indonesia (PM3I). PM3I sendiri hingga hari ini masih tetap eksis sejak tahun 2006, dan saat ini terdiri dari beragam kampus di Indonesia.
Saat ini, Dr Andy memimpin Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) di NTB. Melalui kerja keras dan peran besar dari para Pimpinan, Dosen dan Staf UTS yang dibangunnya, UTS yang di tahun 2016 memiliki peringkat 2995 dari 4000an Universitas se-Indonesia, hari ini berhasil melompat ke 400 besar se-Indonesia (Top 10% University in Indonesia). UTS juga berhasil memberikan kesempatan ribuan mahasiswanya untuk berkuliah melalui program beasiswa bahkan mendatangkan para mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Dr. Andy Tirta, M.Sc., atau yang biasa disapa: ‘Boy’, sebelum menjadi Rektor di Universitas Teknologi Sumbawa aktif di beragam organisasi sosial kemasyarakatan. Ia pencentus program Scholarship Camp di Ikatan Alumni Teknik Universitas Indonesia (ILUNI FTUI) yang mempersiapkan para alumni FTUI untuk berkuliah ke-LN dengan skema beasiswa. Ketika di Korea Selatan, ia mendapatkan Penghargaan Tertinggi (Excellence Award) dari KBRI di Seoul Korea, atas kontribusinya dalam mendukung misi KBRI melalui beragam aktivitas sosial kemasyarakatan di antaranya yaitu: Aktif dalam pembinaan dan pengembangan para Pekerja Migran Indonesia di Korea dalam beragam organisasi (sebagai Direktur Union Migrant – UNIMIG Korea; Dewan Syuro Mesjid Al-Amin di Daegu; Penasihat dan Tutor di Universitas Terbuka Indonesia di Korea). Pada tahun 2011-2012, Dr Andy diamanahi memimpin lebih dari 700 mahasiswa Indonesia se-Korea dengan menjadi Presiden Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (PERPIKA) dan menginisiasi kegiatan One Indonesia Day, yang berhasil mengumpulkan ribuan WNI di Korea dari beragam background: pelajar, pekerja, professional dan birokrat. Karenanya pula, Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Bpk Nicholas T. Damien, memberikan kesempatan kepadanya untuk mewakili WNI di Korea dalam ajang Diaspora I di Los Angeles, Amerika.
Dr. Andy juga memiliki kesempatan berjejaring secara global, yaitu saat dirinya menjadi Penyiar dan dipilih sebagai Direktur Radio PPI Dunia. Melalui kesempatan tersebut, Dr Andy memimpin 51 orang para penyiar dan staf Radio yang berasal lebih dari 20 negara di 5 benua, sehingga memiliki jejaring kepada para mahasiswa Indonesia di seluruh dunia. Aktif berbisnis selama di Korea, yaitu dengan memproduksi baju, souvenir, sweater, baseball jacket dlsb. Keahliannya berdagang sempat diasahnya kembali sebagai seorang professional yaitu sebagai Business Development Manager dan Material Expert di PT Vanadia Utama, Jakarta.
Saat menjadi Mahasiswa, Dr Andy aktif di beragam kegiatan kemahasiswaan. Ia terpilih menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (BEM FTUI) di mana ia berkesempatan memimpin lebih dari 3,000 mahasiswa Teknik UI lintas angkatan, jurusan dan back ground kultural. Setahun sebelumnya, Dr Andy juga terpilih menjadi Ketua Ikatan Mahasiswa Metalurgi dan Material FTUI, di mana pada saat memimpin, ia berhasil mewujudkan janji kampanye ya yaitu menyatukan Mahasiswa Metalurgi dan Material se-Indonesia dengan menginisiasi Perhimpunan Mahasiswa Metalurgi dan Material se-Indonesia (PM3I). PM3I sendiri hingga hari ini masih tetap eksis sejak tahun 2006, dan saat ini terdiri dari beragam kampus di Indonesia.
Saat ini, Dr Andy memimpin Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) di NTB. Melalui kerja keras dan peran besar dari para Pimpinan, Dosen dan Staf UTS yang dibangunnya, UTS yang di tahun 2016 memiliki peringkat 2995 dari 4000an Universitas se-Indonesia, hari ini berhasil melompat ke 400 besar se-Indonesia (Top 10% University in Indonesia). UTS juga berhasil memberikan kesempatan ribuan mahasiswanya untuk berkuliah melalui program beasiswa bahkan mendatangkan para mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Comments
Post a Comment